psikopat

Dunia medis sendiri secara resmi tidak akan mendiagnosis seseorang sebagai psikopat. Kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial. Berikut beberapa ciri psikopat:

  • Pembeda psikopat dari manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga tindakan yang dilakukan dapat merugikan orang lain.
  • Tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.
  • Jarang menunjukkan emosi, terutama emosi sosial seperti rasa malu atau bersalah.
  • Tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukannya sendiri.
  • Kata-kata yang diucapkan terasa tidak tulus.
  • Tidak bisa memahami kata-kata yang abstrak atau bermetafora.
  • Terlalu percaya diri.
  • Tidak memiliki rencana akan masa depan.
  • Tidak mawas diri.
  • Sering berbohong.
  • Psikopat juga memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi orang lain, psikopat biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka. Psikopat juga bisa rentan terjerat masalah hukum karena tindakan manipulatifnya.
  • Memiliki sikap egois yang tinggi.
  • Mereka berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya. Psikopat juga bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan pihak yang dirugikan dan memiliki rasa superioritas, alias merasa paling unggul dan memamerkan keunggulannya tersebut secara berlebihan.
  • Gejala gangguan kepribadian antisosial ini bisa muncul sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi atau melakukan ‘bullying’ terhadap teman-temannya. Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat.

Dunia medis sendiri secara resmi tidak akan mendiagnosis seseorang sebagai psikopat. Kalangan dokter akan menyebut psikopat sebagai gangguan kepribadian antisosial. Berikut beberapa ciri psikopat:

  • Pembeda psikopat dari manusia normal adalah dasar moral atau hati nurani. Psikopat dikenal sebagai orang yang tidak memiliki hati nurani atau empati, sehingga tindakan yang dilakukan dapat merugikan orang lain.
  • Tidak akan merasa bersalah jika melakukan kesalahan.
  • Jarang menunjukkan emosi, terutama emosi sosial seperti rasa malu atau bersalah.
  • Tidak bertanggung jawab atau justru menyalahkan orang lain atas kesalahan yang dilakukannya sendiri.
  • Kata-kata yang diucapkan terasa tidak tulus.
  • Tidak bisa memahami kata-kata yang abstrak atau bermetafora.
  • Terlalu percaya diri.
  • Tidak memiliki rencana akan masa depan.
  • Tidak mawas diri.
  • Sering berbohong.
  • Psikopat juga memiliki kemampuan untuk mengeksploitasi orang lain dengan penipuan atau kebohongan yang konsisten. Dalam memanipulasi orang lain, psikopat biasanya memakai pesona atau kecerdasan mereka. Psikopat juga bisa rentan terjerat masalah hukum karena tindakan manipulatifnya.
  • Memiliki sikap egois yang tinggi.
  • Mereka berulang kali melanggar hak orang lain, mengintimidasi, tidak jujur, dan kerap salah mengartikan kejadian sekitarnya. Psikopat juga bertindak dengan spontan tanpa memikirkan perasaan pihak yang dirugikan dan memiliki rasa superioritas, alias merasa paling unggul dan memamerkan keunggulannya tersebut secara berlebihan.
  • Gejala gangguan kepribadian antisosial ini bisa muncul sejak anak-anak. Umumnya gejala akan kian jelas pada usia antara 20 hingga 30 tahun. Pada anak-anak, gejala yang muncul bisa berupa perilaku kejam terhadap hewan, marah yang meledak-ledak, tidak mau bergaul, dan suka mengintimidasi atau melakukan ‘bullying’ terhadap teman-temannya. Pada kasus tertentu, buruknya prestasi sekolah bisa menjadi tanda-tanda awal psikopat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak poditif dan negatif dari PJJ